JODOH

Juli 26, 2019


Jodoh. Salah satu rahasia Tuhan yang tak seorang pun manusia mengetahuinya. Kalau pun ada yang menikah dengan pujaan hatinya, karena memang sebelumnya Tuhan telah menuliskannya demikian di lembaran takdir masing-masing makhluk-Nya. Lembaran takdir yang sudah menjadi hak prerogatif Tuhan sebagai dzat yang Maha segalanya ini.



Namun, perjalanan menemukan jodoh bukan hal mudah. Jalan berliku dan kerap kali harus merasakan cemburu di hati karena melihat kebahagiaan teman bahkan sahabat yang sudah lebih dulu memasuki jenjang pernikahan.


Sejak SMA, saya sudah menargetkan akan menikah pada usia 25 tahun dan sudah bisa memiliki dua orang anak di usia 28 tahun. Target tanpa doa tentu saja tidak afdhol. Target tersebut sebagai bentuk harapan karena seringkali mendengar sana-sini mengenai perihal wanita yang melahirkan pada usia 30 tahun sangat riskan.



Jodoh Bisa Datang dengan Cara Tak Terduga bagi yang Sabar Menantinya

Punya pengalaman tak menyenangkan atau tak terlupakan soal pertanyaan 'kapan'? Kata 'kapan' memang bisa jadi kata yang cukup bikin hidup nggak tenang.

Kapan? Kapan? Kata tanya kapan bagi sebagian orang mungkin menjadi pertanyaan yang sering dihindari atau bahkan dibenci. Mungkin banyak di antara kalian yang seringkali diberi pertanyaan dengan kata tersebut. Bukan pertanyaannya yang membuat kesal, tetapi karena jawaban yang harus diberikan menuntut pemenuhan yang kadang memang belum tahu kapan, sehingga banyak yang tak suka saat pertanyaan itu ditujukan kepada kita.

Kapan wisuda? Kapan bekerja? Kapan menikah? Kapan punya momongan? dan kapan kapan lainnya. Bahkan saat pertanyaan kapan bisa dijawab sempurna bisa saja di lain waktu akan ada pertanyaan serupa meski dalam hal yang lain. Benar memang kata tersebut seakan bisa beranak pinak tak ada habisnya.

Tak hanya mereka yang pernah merasakan apa yang harus dijawab saat sedang ditanya "kapan", begitu pun dengan saya saat masih bekerja. "Kapan menikah?" seperti santapan sehari-hari yang mereka sampaikan kepada saya kala itu. Sebelumnya saya tak pernah mendapatkan pertanyaan yang kadang begitu sedih mendengarnya.

Sampai-sampai saat beberapa dari mereka memberikan pertanyaan serupa saya makin cerdas menjawab. Jawaban yang menyiratkan akan sebuah doa dan harapan yang memang sedang ditunggu. Saya jawab saja, "Insyaallah secepatnya," karena begitu saya harapkan dan barangkali bisa menjadi doa yang bisa jadi di antara mereka para pemberi pertanyaan adalah orang yang makbul doanya sehingga semakin kuat dalam mengetuk pintu langit untuk segera memberi jodoh.

Tak lupa di setiap doa saya selipkan keinginan untuk segera menikah. Dan saat teman membagikan undangan pernikahan saya coba hadiri di saat ijab berlangsung, karena saat itu langit berguncang dan para malaikat banyak yang mendoakan. Saya manfaatkan untuk mendoakan sang pengantin dan tak lupa saya juga berdoa untuk segera berjodoh. Beberapa kali juga melaksanakan salat istikharah agar diberikan gambaran siapa jodoh saya. Orangtua juga ikut mendoakan saya agar segera menikah.

Usaha sudah tinggal menanti terwujudnya cita-cita mulia, setidaknya dengan menikah bisa menyempurnakan separuh agama. Tetapi ada Allah yang jelas memberikan yang terbaik di antara yang baik untuk hamba-Nya. Tidak semua keinginan hamba-Nya bisa langsung segera dikabulkan. Allah Maha Mengetahui perkara gaib. Barangkali saya memang belum siap atau memang belum ada yang cocok hingga menanti waktu yang tepat.
Dari sini saya bisa belajar untuk bersabar dan mengerti kalau semua yang kita inginkan belum tentu baik untuk kita. Mungkin ketika kita menginginkan membeli motor baru, HP baru, baju mahal sekalipun bisa kita kumpulkan uang sedikit demi sedikit. Tetapi kalau masalah jodoh hanya Allah yang bisa memberi.

Mau meminta ke orangtua, ya tidak bisa. Mau nangis juga percuma kalau belum saatnya tiba. Makanan bisa dibeli, baju bisa dibuat, kerja bisa dilamar, rusak bisa diganti, nah ini jodoh mau minta sampai menangis berhari-hari juga akan percuma kalau waktunya belum tepat. Sudahlah sabar, barangkali saya yang memang belum ikhlas selama mengharap. Apakah saya yang memang masih belum baik? Mungkin karena jodoh saya adalah orang yang baik, saya masih belum sepadan jadi belum dipertemukan, entahlah. Hanya mencoba berprasangka baik dengan keadaan.

Terus merenung dan mencoba introspeksi diri serta memperbaiki diri. Karena jodoh juga bagian dari rezeki, barangkali kita sendiri yang menghambat rezeki kita yang lain karena punya utang atau karena berjanji tetapi belum kita penuhi. Dan pertanyaan "kapan" masih terus terngiang di telinga dan seperti biasa saya jawab saja. "Secepatnya, mohon doanya ya." Meski sebenarnya belum ada kepastian lebih lagi tidak ada pria yang sedang dekat. Sampai-sampai begitu saya nanti dan nikmati saat seseorang menanyakan kapan saya menikah. Karena mereka hanya melihat lahiriahnya saja tanpa tahu usaha apa yang sebenarnya sudah ditempuh.




Allah SWT Berfirman:
"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga)".(QS: An-Nur: 26).

QS AN NISA:1
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.

QS AR RAD:3
Dan Dialah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

QS FATHIR:11
Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.

QS YASIN:36
Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.

QS ADZ DZARIYAT:49
Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.

QS AN NAJM:45
dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita.

QS AL QIYAMAH:39
lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki-laki dan perempuan.

QS AN NABA:8
dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan,
 



You Might Also Like

0 komentar

Music